Kamis, 22 September 2016

Budaya, Makanan, dan Ciri Khas Kota Probolinggo Jawa Timur







Kota probolinggo adalah daerah tempat tinggal saya. Kota probolinggo merupakan kota kecil yang memiliki masyarakat yang banyak pula. Daerah ini dekat sekali dengan pesisir pantai utara jawa dan juga merupakan bekas pembuatan jalan anyer sampai panarukan. Kota probolinggo juga sangat terkenal dengan sebutan kota mangga dan anggur karena sebagian penduduk memiliki berpenghasil mangga dan anggurnya yang sangat melimpah.
Cuaca kota Probolinggo ini pada bulan Februari dan Maret terjadi hujan lebat. Selain itu pada bulan Juli sampai dengan September di Kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup cukup kencang dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan “ Angin Gending “ .
Masyarakat Probolinggo menurut saya jika dilihat dari segi sosial dan budaya budaya sebagian berasal dari budaya agraris yaitu (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan dilihat  dari suku, sebagian besar merupakan Suku Jawa dan Madura. Perpaduan masyarakat dan budaya ini  masih memperkuat  gotong royong,kekeluargaan dan adat budaya khas, dan masih memperkukuh unsur Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi-potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring  adanya pengaruh budaya luar yang negatif. Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah masih menunjukkan potensi seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri. Di kota Probolinggo terdapat aneka ragam seni budaya antara lain:




1)      LUDRUK


Ludruk, dialog dalam ludruk menggunakan dialog Suroboyoan, sementara di daerah Probolinggo, menggunakan bahasa Madura. Ludruk merupakan salah satu drama tradisional yang di peragakan oleh grup kesenian yang digelar di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, perjuangan dan lain sebagainya dengan di selingi lawakan serta diiringi gamelan dan alat tradisional lainnya.


2)      TARI LENGGER


Tari Lengger yaitu tarian yang terdapat di kecamatan Mangunharjo. Tari Lengger dimulai pada jam 22.00 – selesai. Jika ingin melihat tarian ini tidak akan dikenakan biaya. r. Tari Lengger dimainkan dengan alat-alat tradisional seperti : Bedug, Gong Kenong, Gendang. Tarian Lengger ini bisa disewakan pada acara atau menyambut kedatangan orang dari luar kota dan bisa juga lagunya dibuat pantun. Bentuk penyajian dalam tarian ini meliputi pembuka/ pambuka, inti penyajian, penutup dan unsur-unsur pendukung meliputi: Iringan, tata rias, tata busana/kostum, tata lampu ( lighting), tata suara (sound), properti, dan tempat pertunjukan dan. Ragam geraknya meliputi gerak Majeg melambangkan kemantapan dalam melakukan gerak, egolan melambangkan keerotisan wanita, lembehan untal tali kipatan melambangkan kewaspadaan agar terlindung dari segala sesuatu yang kurang baik, penthangan melambangkan penyatuan tujuan dari segala penjuru, arah gerak/langkah, dan seblak sampur melambangkan gambaran dalam menghalau zat-zat yang negatif.

3)      KERAPAN SAPI





Karapan Sapi sebenarnya bermula dari keseharian petani membajak sawahnya. Kemudian dikembangkan menjadi perlombaan yang diadakan pada setiap musim tanam padi tiba. Karapan Sapi Brujul ini dilaksanakan di area persawahan.
Karena antusias masyarakat yang cukup besar, Karapan Sapi Brujul ini dijadikan sebagai obyek wisata kota Probolinggo. Sekarang ini perlombaan ter-sebut tidak lagi dilaksanakan pada musim tanam padi saja, namun di luar musim tersebut juga sering diselenggarakan


4)      Petik laut



Tradisi atau tradisi sya’ban ini berasal dari masyarakat yang bertujuan untuk menyambut hadirnya bulan puasa. Biasanya pada tanggal 15 bulan Sya’ban (15 hari sebelum bulan puasa tiba) masyarakat hadir dengan membawa makanan dan bersuka cita sambil duduk-duduk di tepian pantai menikmati panorama laut yang tertimpa sinar bulan purnama. Tradisi seperti ini sudah dilakukan oleh masyarakat setiap tahun. Sehubungan dengan tradisi itu diadakan lomba balap perahu (Petik Laut).
Setiap tahunnya para nelayan yang tergabung di dalam Paguyuban Nelayan selalu mengadakan kegiatan ritual yang telah ditetapkan menjadi event tahunan oleh Pemerintah Kota Probolinggo yaitu kegiatan Petik Laut ini. Kegiatan ini melambangkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh umat. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk tetap melestarikan budaya gotong-royong dan kebersamaan yang telah diwariskan secara turun-temurun dari para leluhur sehingga menjadi tradisi di daerah sepanjang pesisiran pantai kota Probolinggo.
5)      Soto Kraksaan Khas Probolinggo





Makanan khas probolinggo yang pertama adalah soto kraksaan, yang menjadikan khasnya soto ini adalah bahan bumbunya yang berbeda pada umumnya, bahan daging ayam yang dipakai adalah ayam jantan dengan bumbu santan yang dilengkapi dengan serbuk kelapa yang disangrai, sebagai pelengkap Soto Kraksaan ini dilengkapi dengan irisan kentang yang di kukus di tambahkan kerupuk udang sebagai pelengkap. Jika anda berkunjung ke krakasan anda dapat membelinya di utara Masjid Agung Ar-Raudlah dan di sebelah timur Rutan Kraksaan. Harganya sangat terjangkau dikalangan masyarakat.

Ketan Ketarok




 Kratok sendiri merupakan sejenis kacang koro, Kratok ini biasanya dimasak menjadi sayur lodeh atau dicampur dengan ketan. Dalam penyajiannya ketan kratok ditaburi dengan parutan kelapa dan juga cairan gula merah mungkin kalau di tempat lain bisa di sebut juruh. Ketan Kratok ini mempunyai rasa yang gurih sedikit asin juga ada manisnya karena ada gula merah yang akan membius lidah anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar